Tuhan…
Sesunggunya mereka berdiri dipihak mana?
Tanyaku di dalam hati
Disetiap detak jantung
Disetiap denyut nadiku
Bagaimana tidak?
Takdirmu menuntunku kepada teman- teman baru
Yang juga lawan- lawan baru untuk ku dibelakangku
Bagaimana tidak?
Mereka kerap berganti rupa,
Hingga aku hampir tidak bisa mengenali perbedaanya
Bahkan
Mereka dapat bergantu peran dengan penuh penghayatan
Lantas…
Mereka berdiri atas nama apa?
Tanyaku di dalam hati
Disetiap hela nafas
Disetiap aliran darah
Bagaimana tidak?
Mereka berkampanye dihadapan tunas- tunas bangsa
Dihadapan Raden Adjeng Kartini muda,
Dihadapan penerus Ki Hajar Dewantara, Bahkan Hatta.
Mereka berorasi layaknya calon pemimpin negeri.
Mereka berjanji seakan yang lain hanyalah pembual.
Dan akhirnya…
Terima kasih Tuhan…
Dengan cara Mu
Topeng itu mulai terlepas dari rupa asli.
Dan ternyata…
Mereka berdiri atas nama nurani
Nurani yang nyaris mati karena ambisi !!
Dan aku
Tetap pada keyakinanku
Bahwa kau punya strategi yang lebih apik dari sekedar
berpolitik !!
Terima kasih Tuhan…
Atas caraMu yang cantik berpolitik dengan para pendidik
By
: Eva Latifah, SS
Komentar
Posting Komentar